Kisah nyata sebagai renungan bagi saudara-saudaraku.
Ada seorang jamaah PAP Fastabiqul Khairat, Ia seorang yang berharta, dan rajin mengikuti kajian ahad pagi. Setelah mendengar berita dari seorang muballigh bahwa masjid x mau dibangun dengan RAB sekian M. Tiba - tiba mengundang panitia dan memohon ijin untuk mendanai masjid tsb hingga selesai. Itupun jika diperkenankan dengan bahasa ketawaduannya. Secara diam-dian ternyata niat inipun sudah mendapat persetujuan dari beberapa ananya. "Anak-anakku, bekal hidup yang telah Bapak/Ibu berikan kepada kalian insyaallah sudah cukup, Ijinkan Bapak /Ibu menyiapkan bekal masa depan ya Nak". Luar biasanya, anak-anaknyapun merestui. Subhanallah....tak terasa air mata ini meleleh. Betapa beruntungnya orang ini dan keluarga ini .
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (9) وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.
Ada seorang jamaah PAP Fastabiqul Khairat, Ia seorang yang berharta, dan rajin mengikuti kajian ahad pagi. Setelah mendengar berita dari seorang muballigh bahwa masjid x mau dibangun dengan RAB sekian M. Tiba - tiba mengundang panitia dan memohon ijin untuk mendanai masjid tsb hingga selesai. Itupun jika diperkenankan dengan bahasa ketawaduannya. Secara diam-dian ternyata niat inipun sudah mendapat persetujuan dari beberapa ananya. "Anak-anakku, bekal hidup yang telah Bapak/Ibu berikan kepada kalian insyaallah sudah cukup, Ijinkan Bapak /Ibu menyiapkan bekal masa depan ya Nak". Luar biasanya, anak-anaknyapun merestui. Subhanallah....tak terasa air mata ini meleleh. Betapa beruntungnya orang ini dan keluarga ini .
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُلْهِكُمْ أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ (9) وَأَنْفِقُوا مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ الصَّالِحِينَ
Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.
dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu
sebelum datang kematian kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia
berkata: "Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku
sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku
Termasuk orang-orang yang saleh?"
Rupanya pesan ayat-ayat ini benar-benar telah merasuk.
Rupanya pesan ayat-ayat ini benar-benar telah merasuk.